Rumah Hantu Amitiville
18 Desember 1975, pasangan George Lutz dan Kathleen bersama anak mereka, pindah rumah di 112 Ocean Avenue, sebelah selatan Long island, New York.
1 tahun sebelum ditempati keluarga Lutz, Ronald Defeo (mantan pemilik rumah) telah menembak mati 6 anggota keluarganya di rumah itu.
George membeli rumah yg dilengkapi 6 kamar, kolam renang, + tempat penyimpanan kapal tsb seharga $80000.
sebelumnya, salah seorang teman Lutz telah mempelajari sejarah kelam rumah itu, dan menyarankan mereka mengadakan pemberkatan dulu.
kemudian, mereka meminta Bapa Ray/Manciuso untuk melakukan pemberkatan. pemberkatan dilakukan sore hari 18 desember 1975, saat keluarga Lutz sedang membongkar barang2 mereka.
ketika mengibaskan air suci yg pertama, ia mendengar suara dengan jelas berkata: "GET OUT!" -"pergi!"-. tapi ia tidak menceritakan kepada George, sampai akhirnya pada tanggal 24 desember 1975, Bapa Ray menelpon George agar tidak menggunakan kamar dimana ia mendengar suara aneh. kamar yg dimaksud adalah bekas kamar Marc dan Matthew Defeo.
berikut ini sebagian pengalaman aneh yg dialami keluarga Lutz:
>George selalu terbangun pukul 03.15 tiap pagi, lalu keluar ke tempat penyimpanan kapal. waktu tsb diperkirakan adalah waktu dimana Defeo membunuh keluarganya.
>kathy selalu mendapat mimpi buruk tentang pembunuhan dan merasa seakan dipeluk oleh sesuatu yg tak terlihat.
>kathy menemukan ruang kecil berdinding merah yg tersembunyi di belakang basement, dimana anjing mereka selalu menolak untuk mendekat.
>putri mereka, Missy (5th) mengisahkan imajinasinya berteman dengan seorang anak bernama 'Jodie' yg memiliki mata merah di rumah itu.
>George selalu dibangunkan oleh suara bantingan pintu depan.
>ketika mengecek tempat penyimpanan kapal di suatu malam, George melihat sepasang mata merah dari jendela kamar Missy.
>kunci jendela & pintu rumah dirusak.
>salib 12inch yg dipasang kathy di kamar, ditemukan terpasang terbalik.
setelah memikirkan lebih lanjut, keluarga Lutz memutuskan melakukan pemberkatan dengan cara mereka sendiri.
saat George memegang salib perak dan membaca doa, menurut dugaan banyak orang yg ada disitu, terdengar paduan suara yg menyuruh mereka berhenti:
"WILL YOU STOP!"